Pademawu Timur – Demokrasi berkaitan dengan pengisian anggota BPD periode 2021-2027 Desa Pademaw Timur dimulai dengan pengisian anggota BPD keterwakilan perempuan. Yang dilaksanakan pada hari Senin tanggal 22 Februari 2021. Yang dihadiri keterwakilan perempuan yang ada di Desa panitia pemilihan BPD. Dengan hasil Musyawarah Desa ada 2 keterwakilan perempuan atas nama : Siti Suaidah dan Nurus Irmayanti. Adapun setelah dilakukan pemilihan dan yang terpilih adalah Nurus Irmayanti sebagai BPD keterwakilan perempuan di Desa Pademawu Timur.
Penulis | : Juma’ati Elis Susanti, S.H |
Editor | : Wildan Romadhoni S |
Sebanyak 40 anak di Desa Pademawu Timur, Kecamatan Pademawu, mengikuti kegiatan massal yang diadakan oleh Pihak Perpustakaan Desa Bunga Bangsa yang bekerjasama dengan Yayasan Pamekasan sehat Bersih Barokah (PSBB) yang diikuti juga oleh Jurnalis Centere Pamekasan (JCP), Sabtu (20 Feberuari 2021).
Kegitan tersebut merupakan rangkaian kegiatan Pelibatan Masyarakat yang merupakan salah satu program Perpustakaan Desa Bunga Bangsa di Desa Pademawu Timur.
Kegiatan ini bertujuan selain untuk menunaikan kewajiban Umat Islam, juga untuk mewujudkan generasi yang lebih sehat dan sholeh serta menjalankan kewajiban sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat sekitar. Layaknya anak yang dikhitan, ada yang menangis ketakutan, ada yang menghilangkan rasa takut dengan bersholawat dan ada juga yang tidak takut, lantaran asyik dengan gadgetnya. Ketujuh anak yang ikut sunat, rata-rata masih duduk di kelas 5 sekolah dasar bahkan ada yang masih balita sehingga tidak menutup kemungkinan untuk mereka menangis sekencang-kencangnya. “Awalnya saya takut, tapi setelah disuntik tidak ada rasa, cuma geli saja. Pas disuntik cuma kaget, rasanya seperti digigit semut,” ungkap Yudha salah satu anak yang dikhitan.
Hal senada juga dikatakan oleh Mohammad Tigi Nur Wahyudi dan Mohammad Zulkarnain, mereka juga mengaku awalnya takut. Namun setelah diberi tahu tidak sakit, mereka pun mengikuti arahan dari dokter.
Peserta Khitan Massal gratis mendapat bingkisan snack berupa susu serta nasi kotak. Aini selaku orang tua dari Yudha, mengucapkan terima kasih kepada para Petugas Perpustakaan Desa Bunga Bangsa yang sudah menyelenggarakan kegiatan khitan massal gratis pada masa pandemi Covid-19 ini. “Saya sebenarnya ingin mengkhitankan anak kami tahun ini. Namun karena dampak dari corona, kami belum mampu. Karena pendapatan sehari-hari kami sementara untuk memenuhi kebutuhan hidup dulu,” ungkap Aini.
Di tempat yang sama Ketua Perpustakaan Desa Bunga Bangsa Desa Pademawu Timur, Faradillah Wahyu Maftuhah mengatakan, sunatan massal ini sebagai bentuk menjalankan kewajiban sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat sekitar. “Kami bekerja sama dengan Yayasan Pamekasan sehat Bersih Barokah (PSBB) dalam kegiatan ini. Rencana diikuti Empat puluh anak yang dikhitan, namun karena belum siap, ada tiga peserta yang mengundurkan diri,” terang Ketum Perpusdes Bunga Bangsa.
Dirinya berharap, dengan adanya kegiatan khitan massal dalam program Pelibatan Masyarakat ini, setidaknya bisa meringankan beban warga yang kurang mampu. “Apalagi saat ini sedang masa pandemi Covid-19, tentu banyak warga yang terkena dampak. Maka untuk peserta kami batasi, dalam rangka menghindari kerumunan,” ungkap Faradillah Wahyu Maftuhah.
Penulis | : Nur Imamah Indriyani |
Editor | : Wildan Romadhoni S |
Kunjungan Dandim: Desa Pademawu Timur mendapat kunjungan kehormatan dari Komandan Kodim 0826 Pamekasan. Dalam rangka kegiatan PPKM Mikro. Dalam himbauannya Dandim 0826 Pamekasan mengatakan: pemerintahan desa dan satgas covid-19 desa Pademawu timur harus selalu semangat didalam mencegah penyebaran covid-19 di Desa Pademawu timur. Satgas desa harus lebih jeli dan lebih produktif dalam mencatat dan mengorganisir fluktuasi perputaran penduduk, baik yang datang dari luar desa maupun yang keluar dari desa. Dan untuk grafik jumlah penduduk yang positif covid-19 harus setiap hari di update. Sehingga kita bisa mengetahui desa Pademawu timur termasuk dalam zona aman atau tidak.
Penulis | : Juma’ati Elis Susanti, S.H |
Editor | : Wildan Romadhoni S |
Pamekasan – 05 Februari 2021. Halaman Pendopo Balai Desa Pademawu Timur menjadi tempat untuk pembuatan taman tanaman obat keluarga yang disingkat TOGA. Taman TOGA ini berfungsi untuk : 1. Mengelompokkan fungsi tanaman obat menurut jenis penyakitnya, 2. Mengorganisasikan tata letak serta menjauhkan TOGA dari hama, dan 3. Menarik perhatian warga Desa Pademawu Timur untuk juga ikut berpartisipasi dalam membuat TOGA di rumah atau pekarangan sekitar Balai Desa Pademawu Timur dengan melibatkan Ibu-ibu PKK Desa Pademawu Timur.
Tanaman obat keluarga (disingkat TOGA) adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Taman obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Taman tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Budidaya tanaman obat untuk keluarga (TOGA) dapat memacu usaha kecil dan menengah di bidang obat-obatan herbal sekalipun dilakukan secara individual. Setiap keluarga dapat membudidayakan tanaman obat secara mandiri dan memanfaatkannya, sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam pengobatan keluarga. Dalam kegiatan tersebut terlihat para Ibu-ibu PKK Desa Pademawu Timur ikut dalamproses pembuatan Taman TOGA yang dibantu oleh Perangkat Desa juga.
Tanaman yang dipelihara di pekarangan tidak memerlukan perawatan khusus, baik sebagai bumbu dapur atau bahan obat. Perlakuan khusus dalam budi daya tanaman obat dilakukan dalam skala usaha, dengan tujuan untuk memperoleh kualitas dan kuantitas hasil yang optimum. Kegiatan pemupukan dan pengandalian hama penyakit tanaman perlu dilakukan. Kegiatan ini sangat erat hubungannya dengan penggunaan bahan kimiawi yang terkandung dalam pupuk atau pestisida. Pemakaian bahan kimiawi dapat mencemari lingkungan, baik tanah maupun air, dan yang paling berbahaya residu yang dihasilkan akan terakumulasi dalam produk tanaman yang dihasilkan.
Untuk itu, perlu diperkenalkan sistem budi daya yang tidak tergantung pada bahan-bahan kimia. Sistem ini dikenal dengan istilah pertanian organik. Dalam budi daya tanaman obat dapat dimanfaatkan pupuk organik untuk menambah unsur hara mineral yang dibutuhkan tanaman. Pupuk organik yang digunakan berupa pupuk kandang, kompos, humus, sampah dapur, dan serasah daun. Selain itu, sebagai bahan pengendali hama penyakit tanaman, dapat dimanfaatkan pestisida alami yang terdapat di sekitar rumah, seperti tanaman babadotan (Ageratum conyzoides), sirsak, lantana, dan daun tembakau. Tidak lupa juga kami memberikan papan nama tentang 10 Pokok program PKK yang dihias dengan sekreatif mungkin.
Penulis | : Nur Imamah Indriyani |
Editor | : Wildan Romadhoni S |
Industry ekonimi kreatif Indonesia saat ini telah berkembang pesat. Perkembangan ini sangat dipengaruhi oleh perkembangan industri Fashion. Dibalik perkembangan industri fashion, fast fashion dengan konsep ready to wear menggunakan pergantian model yang cepat dan biaya produksinya relatif rendah. Namun, fast fashion menciptakan masalah baru, yaitu masalah pencemaran lingkungan akibat limbah industri tekstil. Prinsip desain berkesinambungan (sustainable design) hadir untuk menghasilkan produk fashion yang ramah lingkungan. Salah satu teknik dari sustainable design yang saat ini tengah populer adalah ecoprint.
Teknik ecoprint diartikan sebagai proses mentransfer warna dan bentuk ke kain melalui kontak langsung. Teknik ecoprint biasa diaplikasikan pada bahan berserat alami seperti kain kanvas, katun, sutra dan linen. Akan tetapi tidak semua kain serat alami menghasilkan hasil yang sama, tergantung pada transfer pigmen warna tumbuhan yang tercetak pada kain. Tanaman yang digunakan untuk ecoprint merupakan tanaman yang memiliki sensitivitas tinggi terhadap panas, karena hal ini berpengaruh pada proses ekstraksi pigmen warna. Berbagai elemen dari tumbuhan dapat digunakan seperti daun, bunga, batang, biji, akar atau kulit kayu. Produk yang dihasilkan dengan teknik ecoprint ini berupa batik ecoprint yang dapat dimodifikasi menjadi tas, syal, baju, kemeja, tempat tissue, dompet, dan sejenisnya yang bernilai jual. Berbeda dengan batik tulis atau cap yang menggunakan bahan kimia pada tahap tertentu, batik ecoprint menggunakan unsur-unsur alami tanpa bahan sintetis atau kimia. Karena itulah batik ecoprint ini lebih ramah lingkungan dan tidak menimbulkan pencemaran air, tanah atau udara.
Aneka jenis daun-daunan maupun tumbuhan yang ada disekitar lingkungan masyarakat ini yang dapat berfungsi sebagai pigmen warna bahan ecoprint, contohnya daun randu, bayam, waru, pepaya, sirih, jati, bunga kertas, daun papaya Thailand dan kelor. Biasanya masyarakat memanfaatkan aneka jenis tumbuhan tersebut untuk dijual atau diolah menjadi diversifikasi makanan. Potensi bahan alam dapat dimanfaatkan sebagai pigmen warna batik ecoprint. Batik ecoprint dimodifikasi menjadi suatu produk layak jual sehingga harapannya dapat meningkatkan ekonomi kreatif masyarakat Desa Pademawu Timur. Namun, hal ini perlu adanya pemberdayaan masyarakat khususnya kelompok PKK dan Karang Taruna Desa Pademawu Timur untuk melakukan pelatihan pembuatan batik ecoprint agar dapat meningkatkan keterampilan dan inovasi produk di bidang ekonomi. Secara umum, karang taruna di Desa Pademawu Timur masih membutuhkan skill dalam mengelola potensi desa. Mayoritas ibu-ibu PKK di Desa Pademawu Timur adalah ibu rumah tangga yang tidak memiliki keterampilan untuk meningkatkan penghasilan keluarga, sehingga dibutuhkan pelatihan tertentu agar keluarga tidak tergantung sepenuhnya dari sektor pertanian.
Dalam kegiatan ini pihak pemerintahan Desa Pademawu Timur bekerja sama dengan pihak Perpustakaan Desa Bunga Bangsa yang merupakan mitra dalam program kegiatan Pelibatan Masyarakat. Para petugas Perpustakaan Desa Bunga Bangsa juga mengundang Narasumber untuk mengisi kegiatan pelatihan tersebut. Dimana, narasumber yang mengisi tentunya sudah sangat berpengalaman dalam kegiatan pelatihan Ecoprint maupun Kelas Menjahit.
Proses pembuatan melalui beberapa tahapan yaitu dengan menyiapkan kain dan daun, selanjutnya membentangkan plastik dan kain yang sudah di-mordant atau pewarnaan dasar pada kain, kemudian letakkan di atas plastik. Daun yang telah dipersiapkan lalu ditata sesuai selera desain masing-masing peserta pelatihan. Tahap selanjutnya menyiapkan lapisan plastik sebagai penutup, kemudian bagian daun yang telah susun diketok dengan palu kayu/botol beling sampai warna pigmen daun terlihat dari permukaan kain. Tahap pengetokan dilakukan secara rata dan menyeluruh, kemudian dikukus selama 120 menit. Setelah selesai, daun diambil dan kain diangin-anginkan. Tahapan terakhir adalah Fiksasi yang dilakukan setelah diangin-anginkan selama 1 jam. Caranya adalah dengan menyiapkan larutan tawas dengan melarutkan 15 gram tawas dalam 1 liter air. Kemudian ditunggu sampai dingin. Kain direndam selama 5 menit, lalu diangkat dan diperas, kemudian kain dibilas dengan air bersih. Setelah itu diangin anginkan. Pada akhirnya kain siap untuk digunakan atau dimodifikasi dalam bentuk totebag, tas, syal, baju, kemeja, tempat tissue, dompet, dan sejenisnya yang bernilai jual. Tidak lupa juga selama menunggu proses kukus selama 120 menit tersebut, petugas Perpustakaan Desa Bunga Bangsa mengisi dengan kegiatan menjahit konektor masker. Konektor masker ini sangatlah dibutuhkan pada masa pandemi ini sebagai pengait masker. Dan untuk menghimbau anjuran Pemerintah kami juga menerapkan protokol kesehatan yang berlaku dalam kegiatan ini dengan tetap menggunakan masker, mencuci tangan serta menerapkan jaga jarak.
Adanya pelatihan pembuatan batik ecoprint dengan memanfaatkan bahan alami yang ada di lingkungan Desa Pademawu Timur dapat memberikan manfaat langsung terhadap kehidupan masyarakat di bidang sosial dan ekonomi kreatif serta meningkatkan kualitas sumberdaya melalui pemberdayaan kalangan ibu-ibu kelompok PKK dan Karang Taruna di Desa Pademawu Timur, Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan.
Penulis : Nur Imamah Indriyani
Editor : Wildan Romadhoni S
Pademawu timur-mempunyai Bumdes dengan nama Pamor Sukma. Bumdes ini berdiri pada tahun 2018. Dan untuk ditahun ini bumdes mengadakan agenda laporan pertanggungjawaban yang di hadiri, pengurus bumdes,pemdes,bpd,pld desa Pademawu timur. Dalam kegiatan ini ketua bumdes melaporkan inventaris bumdes, modal awal, modal sekarang, laba ditahun 2020. pada LPJ tahun ini ketua BUMDES juga melaporkan jumlah laba dari BUMDES yang disumbangkan untuk menambah pendapatan asli desa (PADES) sebesar Rp. 5.400.000 untuk dimasukkan ke APBDS
Penulis | : Juma’ati Elis Susanti S.H |
Editor | : Wildan Romadhoni S |
Pamekasan – Kamis 02 Juli 2020 Desa Pademawu Timur, Kabupaten Pamekasan, menjadi satu-satunya desa yang menjadi tempat “Operasional Pertashop” pertama di Madura. Proses Lounching Pertashop di Desa Pademawu Timur ini, dibuka dan diresmikan langsung oleh Sales Brand Manager Pertamina Area Madura, Agung Kahareza Wijaya, Kamis (2/7/2020).
Saat prosesi peresmian berlangsung dihadiri oleh Perwakilan Pertamina, Direktur Gas Madura, H. Ahmad Sanusi, Camat Pademawu, Kepala Desa Pademawu Timur, Danramil Pademawu, Kapolsek Pademawu, tokoh masyarakat setempat, dan perwakilan masyarakat.
Rangkaian acara diawali dengan acara istigosah. kemudian dilakukan pemotong pita sebagai tanda dibukanya dan beroperasinya Pertashop oleh Kades Pademawu Timur Ibu Juma’ati Elis Susanti, S.H, yang ditemani oleh Camat, Direktur Gas Madura, dan SBM Pertamina yang juga didampingi oleh Kepala Depot Camplong, Danramil dan Kapolsek Pademawu.
Setalah pemotongan pita dilakukan, dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng yang menandakan bahwa Pertashop di Desa Pademawu Timur telah resmi dibuka dan bisa dinikmati oleh masyarakat umum untuk mengisi BBM jenis Pertamax.
Sales Brand Manager Pertamina Area Madura, Agung Kahareza Wijaya mengatakan, adanya Pertashop di Desa Pademawu Timur ini merupakan pertama kali yang beroperasi di Madura.
Hadirnya program Pertashop yang rencananya akan didirikan di berbagai desa tersebut, kata dia merupakan MoU kerjasama antara Kemendagri dan Pertamina dan untuk pengoprasian awal di Pulau Madura, Pertamina menunjuk dan mimilih di Kabupaten Pamekasan, yang diletakkan di Desa Pademawu Timur. “Luar biasa sekali, ini baru pertama kali di Madura Pertashop hadir di Desa Pademawu Timur. Awalnya tim kami sempat bertemu dengan Kades Pademawu Timur dan menjelaskan mengenai program Pertahsop ini. Alhamdulillah beliau menyambut positif,” kata Agung Kahareza Wijaya.
Agung juga menjelaskan, Pertashop merupakan lembaga penyalur resmi milik Pertamina. Secara kualitas dan keamaan pengoprasian, kata dia, seluruhnya dijamin oleh pertamina. Ia juga mengungkapkan produk yang dijual di Pertahsop ini hanya pertamax saja.
Tujuan hanya dijualnya BBM jenis pertamax tersebut, pihaknya cuma ingin memberikan wawasan dan pemahaman kepada masyarakat desa bahwa produk unggulan dari Pertamina untuk BBM kendaraan yang paling bagus adalah pertamax. “Dari segi harganya juga sama dengan SPBU pada umumnya, per liter dijual Rp 9000 ribu rupiah,” jelasnya.
Kata Agung, untuk menjalankan program Pertashop di Desa Pademawu Timur ini, pihaknya berkolaborasi dengan BUMDES milik desa setempat yang dikemas dalam BUMDes Unit Migas. Dengan tujuan menggerakkan ekonomi di Desa Pademawu Timur agar lebih berkembang. “Kami berharap hadirnya Pertashop ini sesuai dengan cita-cita awal pertamina yang ingin membantu ekonomi desa serta masyarakat tidak perlu jauh-jauh lagi ke SPBU untuk mengisi BBM,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Pademawu Timur, Juma’ati Elis Susanti mengucapakan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pertamina yang telah memilih Desa Pademawu Timuur untuk menjadi desa pioner di Pamekasan yang menerima program Pertashop.
Ia berharap, adanya Pertahsop ini bisa menggerakkan dan menumbuhkan taraf ekonomi Desa Pademawu Timur dan mempermudah akses masyarakat setempat untuk lebih dekat mendapat BBM. “Alhamdulillah adanya Pertahsop ini, masyarakat Desa Pademawu Timur tidak perlu jauh-jauh lagi ke SPBU yang ada di kota,” syukurnya.
Sedangkan, Ali, masyarakat Dusun Mongging sangat mengapresiasi hadirnya Pertahsop ini di Desa Pademawu Timur. Ia mengaku senang sebab dirinya tidak perlu jauh-jauh lagi ke SPBU Kota untuk mengisi BBM kendaraan. “Terima kasih saya sampaikan ke Mendagri dan Pertamina juga ke Bu Kades yang sudah menyediakan fasilitas BBM ini yang dekat dengan masyarakat,” syukurnya.
Penulis | : Kuswanto Ferdian |
Editor | : Nur Imamah Indriyani |
© 2021 PademawuTimur_Amanah | AI